Pelatihan WordPress untuk E-Commerce yang diselenggarakan Clevio Coder Camp dan Axioo Indonesia memberi peluang bagi Aldi Balkar, seorang penyandang disabilitas asal Kabupaten Karawang, Jawa Barat, untuk mulai berwirausaha dalam bidang pembuatan laman.
Aldi, 25 tahun, tidak pernah kehilangan semangat untuk mempelajari hal baru setelah lulus dengan gelar sarjana Teknik Informatika dari Universitas Buana Perjuangan Karawang pada 2019. Penyandang tuna daksa ini pun tak pernah memandang keadaan tubuhnya sebagai hambatan untuk mengejar karier dan impian.
Semangat ini ia tunjukkan ketika mendengar informasi mengenai pelatihan web development dari Persatuan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) cabang Karawang. Dalam pelatihan tatap muka yang diadakan di kantor PT Tera Data Indonusa (Axioo Indonesia) di Cakung, Jakarta Timur pada 25-26 September 2021 ini, para trainer dari Clevio berbagi pengetahuan dasar mengenai cara membangun laman untuk bisnis e-commerce dengan menggunakan platform WordPress.
Pelatihan ini merupakan bagian dari proyek Employment and Livelihood yang diselenggarakan empat badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Indonesia, termasuk ILO, dengan pendanaan dari UN COVID-19 Response and Recovery Multi-Partner Trust Fund (UN MPTF). Selama dua hari, para peserta mengikuti sejumlah sesi pelatihan mengenai penggunaan WordPress dan plugin untuk mendukung kinerja laman serta ilmu dasar seputar bisnis daring.
“Kami berharap pelatihan ini dapat memberi kesempatan bagi para penyandang disabilitas agar dapat meningkatkan kepercayaan diri untuk memulai atau mengembangkan bisnis mereka dengan dukungan website berbasis WordPress,” kata Navitri Putri Guillaume, staf ILO Indonesia untuk proyek Employment and Livelihood.
Aldi mengaku ia belum pernah mengikuti pelatihan mengenai pengembangan situs dengan Wordpress. Ia menyatakan pelatihan yang digelar Clevio sangat menarik dan telah mengantisipasi hambatan yang mungkin dihadapi penyandang disabilitas dalam mempelajari cara membuat laman untuk e-commerce.
“Fasilitas selama pelatihan sangat lengkap. Clevio juga telah mempersiapkan juru bicara isyarat (JBI) untuk membantu para peserta selama pelatihan. Selain itu, materi yang disampaikan sangat ringkas dan mudah dimengerti,” kata Aldi yang juga bekerja paruh waktu sebagai web developer ini.
Selain materi mengenai pembuatan laman, para peserta pun diajak berkenalan dengan cara mengoptimasi mesin pencarian (SEO) untuk meningkatkan visibilitas laman mereka. Para peserta juga mengikuti pelatihan personal branding sebagai dasar dan prasyarat mengikuti pelatihan pembuatan situs.
Menurut Aldi, pelatihan personal branding serta program Traineeship selama sebulan selepas pelatihan turut membantu meningkatkan kepercayaan dirinya. Selama traineeship, Aldi berkesempatan untuk magang secara daring dan membantu Dinamika Multi Craft, sebuah usaha kecil di sektor meubel, untuk membangun toko online mereka.
Pelatihan dan pengalaman traineeship ini membuat Aldi semakin yakin dengan keahlian pengembangan lamannya. Aldi pun mengaku tidak lagi merasa takut atau ragu-ragu untuk menerima tawaran pekerjaan. Hal ini terbukti saat ia dengan berani menawarkan jasa dan berhasil meraih dua proyek berbayar dalam waktu kurang dari satu minggu setelah pelatihan berakhir. Proyek-proyek tersebut yaitu pembuatan laman PPDI Karawang dan pembuatan profil usaha Kitabilitas/Kitaoneus yang ia dapat dari sesama peserta pelatihan.
“Saya merasa gembira bahwa pelatihan ini berbuah manis untuk pekerjaan saya. Tak hanya soal materi, saya mendapat kesempatan luar biasa untuk berinteraksi dengan peserta lain dengan berbagai rupa disabilitas,” kata Aldi yang kini berencana untuk membuka biro jasa pembuatan laman bersama para penyandang disabilitas lain.